awalnya ku rasa lantai
mampu tuk tenangkan hati ku
awalnya ku kira tembok
jua mampu mengubah hari ku
namun ternyata
lantai tersenyum sinis melihat ku
tembok tertawa pelan menatap ku
lantai dan tembok berhati dingin, tak punya hati
kebekuan terus terjadi
kalian selalu meremeh, tak peduli
menganggap semua ini SEMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar